Friday, October 30, 2015

MODIFIKASIAN CAFE RACER
Unknown10:30 PM 1 comments

beberapa motor jantan ini dimodifikasi gaya Cafe Racer
Pasti kamu-kamu tahu Cafe racer, Cafe Racer saat ini sedang ngetren, tak ketinggalan, beberapa modifikator juga beranjak untuk ikut meramaikan modifikasi cafe racer. Kali ini, motor dimodifikasi sedemikian rupa dengan gaya Cafe Racer, diawali dengan mengubah tangki khas dengan bagian samping belakang yang menyempit menyesuaikan untuk tempat kaki pengendara, selanjutnya pada seat dibangun ulang dengan bagian belakang melengkung, khas gaya Cafe Racer. Stang dibuat rendah dengan menggunakan stang jepit dengan posisi sejajar dengan tinggi spidometer. Untuk bagian kaki-kaki, tetap menggunakan velg jari-jari, tapi dengan ukuran ban yang lebih besar.


HONDA CB (CAFE RACER)































Foto Modifikasi Honda CB100 Ala Cafe Racer Hitam
terlihat jantan apabila si HONDA CB dimodifikasi dengan gaya cafe racer, dengan ciri khasnya yang mungil namun jantan 

RX KING (CAFE RACER)

 


 berbeda dengan yang satu ini terlihat lebih jantan dengan suara yang bising ,karena menggunakan mesin 2 tak 



 HONDA TIGER (CAFE RACER)

 

 weeuiis salah fokus broo !! motornya bukan cwenya . tiger dengan tangki GL100  , hitam ,mungil ,seram, dan yang pastinya JANTANNN !!!


YAMAHA SCORPIO(CAFE RACER)



seger tuuh keliatannya , kinclong. warnanya juga simple cool banget !!


HONDA MEGAPRO (CAFE RACER)













megapro , gaya cafe racer,warna bumblebee stang ninja dengan dipasang terbalik . 

 
 CB150R (CAFE RACER)







                                 
    JANGkung ipIS ,membuat para pecinta motor terpesona apalagi dengan warnanya JANTAN banget , merah-hitam 



DUCATI MONSTER S4 (CAFE RACER)




 namanya juga ducati mau dimodifikasi kaya gimana juga tetep aja gagah , walaupun terlihat rame (rumit) dikerangka dan mesinnya , cek suaranya !

CB 750 (CAFE RACER)
 
 

 yang ini rengkung , simple . terlihat sejajar/rata permukaan atasnya

HONDA CX500 (CAFE RACER)

 
 
   BMW (CAFE RACER)




 HARLEY DAVIDSON (CAFE RACER)









                         itulah beberapa motor tangguh nan jantan setelah dimodifikasi dengan gaya cafe racer , yang orisinil (aslinya) seperti ini ;




 

 jaman dulu motor ini dipake untuk balapan , tapi berubahnya jaman sehingga sekarang dipake untuk bergaya


 



   terimakasih pecinta motor tua , salam jantan 
 
 

PERADABAN HONDA CB
Unknown8:08 PM 0 comments

Honda, adalah produsen Sepedamotor pertama di Indonesia, didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor. Sejak awal Honda sudah berdiri dengan kuat mendominasi pasar sepedamotor di Indonesia.






Honda S90 (1964-1969)

Honda mengeluarkan S90 “Super 90″ dengan 4 warna : putih, hitam, biru candy, dan merah (awalnya merah scarlet kemudian menjadi merah candy). Sebelum 1968 mempunyai fender/ spakbor bercat silver tapi setelah 1968 menjadi krom. Sebelum 1968 berwarna non-metalic tapi setelah Maret 1968 berwarna candy. Mesinnya single silinder 89cc dengan kopling manual 4 kecepatan. Ada yang mengatakan bahwa tipe ini pertama kali masuk Indonesia diimpor dari Jepang dalam bentuk semi knock-down pada tahun 1970. Dilanjutkan dengan hadirnya 90Z yang masih memiliki bentuk dan mesin yang sama dengan S90.

Honda 90Z (1969-1970)
 
Pada tahun 1969, Honda tetap melanjutkan perjalanan Honda S90, tapi hadir dengan nama yang sedikit berubah, yaitu Honda 90Z dengan nama lengkap sebagai Honda Astra 90Z.
Penampilan Honda 90Z mengalami perubahan dibanding model sebelumnya, bentuk tangki yang lebih dinamis dengan lapisan logam krom. Mesin tidak mengalami perubahan berarti dan tetap mengusung mesin 90cc, satu silinder.





Honda Benly S110 (1973-1977)


PT. Federal Motor mendatangkan langsung secara Built Up dari Jepang dan diperkenalkan ke pasar Indonesia pada tahun 1973. Melanjutkan kejayaan produk Honda sebelumnya, kehadiran Honda Benly sebenarnya lumayan menarik minat para pengguna sepedamotor di Indonesia, apalagi dengan kapasitas mesin 110 cc, lebih besar dari produk sebelumnya yang mengusung kapasitas mesin 100cc. Kapasitas mesin yang lebih besar membuat gerah para pesaingnya yang masih berkutat di mesin 2-tak. Honda Benly S110, berbasis mesin sama dengan Honda 90Z, dengan tetap membawa keunggulan penggunaan bensin yang tetap irit. Honda Benly S110, nyaman dikendarai untuk jarak yang jauh, selain irit bahan bakar juga mesin yang tahan untuk dipacu menempuh jarak yang jauh.


Honda CB100 (1970-1982)

Honda CB keluar dengan kode produksi CB100-K0, diluncurkan pada tahun 1970. Hadir dengan model yang lebih menarik dari produk sebelumnya (S90 dan 90Z), bentuk tangki bulat dan tenaga mesin yang lebih nendang. Sangat menarik minat para pengguna sepedamotor di Indonesia era 1970-an.
Saat ini, walaupun  CB100 tergolong motor lawas, tapi ternyata penggemarnya tetap banyak dan termasuk salah satu sepedamotor klasik yang sangat diminati para pengguna sepedamotor klasik di Indonesia.

Honda CB100 memiliki banyak varian, dengan kode produksi K0, K1, K2, K3, K4, K5 hingga varian N. Produksinya dihentikan pada tahun 1982.


Honda CB125 (1971-1984)
Setelah meluncurkan Honda CB100, tahun 1971 Federal Motor mengeluarkan Honda CB125 dengan penampilan yang sama dengan CB100, tapi kapasitas mesin lebih besar. Tidak mengherankan pada era 70-an Honda CB125 menjadi favorit pengguna sepedamotor di Indonesia, karena tenaga mesin terbilang tangguh, termasuk melahap tanjakan dengan mudahnya, tapi soal keiritan bensin tetap diutamakan.




Honda CB175 (1970)

Pada era 70-an, tepatnya dimulai dari tahun 1969, Honda juga mengeluarkan mesin berkapasitas besar, yaitu Honda CB175, tapi kalau tidak salah masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970. Mesin yang lumayan besar ternyata kurang diminati pengguna sepedamotor pada masa itu, karena pengguna sepedamotor lebih memilih sepedamotor dengan kapasitas kecil, antara 100 dan 125cc. Kecuali bagi pengguna sepedamotor yang menyukai perjalanan jauh.



Honda CB200 (1972-1974)
Pada tahun 1972, Federal Motor juga pernah mendatangkan CB series bermesin lebih besar lagi, yaitu Honda CB200. Untuk model yang satu ini memiliki model yang lebih kekar dengan tangki yang besar, kapasitas bensin yang bisa menampung 11 liter, sehingga mampu menjelajah perjalanan yang jauh. Tenaga yang besar mampu mengangkat beban berat mulai menarik perhatian para pengguna sepedamotor di Indonesia. Harga jual yang termasuk mahal pada masa itu, sehingga penjualan sepedamotor ini pun tidak bisa menyamai penjualan sepupunya CB100 dan CB125. Berpuluh tahun telah berlalu, justru saat ini Honda CB200 sangat dicari untuk menjadi barang koleksi "bikers" di Indonesia. Merupakan kebanggaan istimewa apabila bisa memiliki sepedamotor ini di masa sekarang ini.


Honda GL100 (1979-1990)
Setelah sukses dengan beberapa produk Honda sebelumnya, pada tahun 1979 Honda memperkenalkan pendamping CB100, yaitu Honda GL100. Mesin yang digunakan mirip dengan mesin CB100, tapi begitu mesin dinyalakan terasa perbedaan, suara mesin lebih halus dan tenaga juga lebih besar. Honda GL100 dan Honda CB100 bagaikan dua saudara yang hidup berdampingan.
Tetap mengusung mesin 4-tak. Kemunculan Honda GL100, otomatis meramaikan persaingan dengan para kompetitor 2-taknya, seperti Suzuki GP100, Binter GTO dan Yamaha RX100.
Honda GL keluaran tahun 1979-1981, tetap bertahan dengan bentuk awal. Kemudian sejak tahun 1982, mulai mengalami perkembangan setiap tahunnya.


Honda GL125 (1979-1985)
Seiring dengan kemunculan Honda GL100, juga diluncurkan Honda GL125 dengan tenaga yang lebih besar, kapasitas mesin yang bertambah menjadi 125cc, untuk memenuhi permintaan konsumen yang mengharapkan tenaga motor yang lebih besar. Walaupun GL125 termasuk "laris", tapi tidak bisa menyamai pencapaian penjualan GL100. Honda GL125 hadir dalam beberapa varian dan mampu bertahan lama. Varian terakhirnya adalah GL125K, yang sudah mengalami perkembangan khususnya pada mesin.
Sebenarnya perjalanan GL series tidak benar-benar dihentikan, tapi tetap dilanjutkan dengan nama yang berbeda, seperti GL Max (125cc), GL Pro (145cc), GL Pro Neo Tech (160cc), Honda Tiger (GL200) dan Honda Verza (GL150).



Honda CG110 (1973-1982)
Honda CG110 oleh PT. Federal Motor di Indonesia pertama sekali dihadirkan dalam keadaan built-up dengan kode K-1. Honda CG memiliki postur rada mirip dengan Honda CB. Teknologi mesin Honda CG merupakan gebrakan Honda pertama dalam mendesain mesin 4-tak, dengan menerapkan teknologi OHV (Over Head Valve), merupakan teknologi yang sangat unik dan menarik, yang saat itu belum dikenal oleh produk lain di luar Honda. Teknologi OHV (Over Head Valve), adalah dimana posisi camshaft terletak di bawah, pada area blok silinder, sedangkan untuk menggerakkan buka tutup klep diatur oleh rocker arm yang menggunakan mekanisme dari push road atau batang stik. Teknologi ini sama dengan teknologi yang diterapkan pada sepeda motor Harley Davidson pada masa itu.


Honda CG125 (1975-1982)
 

Dua tahun setelah kemunculan Honda CG110, Federal Motor juga menghadirkan CG125 tepatnya pada tahun 1975, juga dalam keadaan built-up. Honda CG125 walaupun tidak selaris Honda CB100 dalam segi penjualan, tapi lumayan banyak juga yang ber "seliweran" di jalan-jalan Indonesia. Soal tenaga dan keawetan mesin tidak perlu ditanya lagi karena Honda CG125 memang terkenal tangguh dan awet soal urusan mesin. Tarikan yang halus tapi bertenaga, membuat pengendara sangat nyaman ketika mengendarainya.

Saturday, October 17, 2015

SEKILAS MOTOR TUA
Unknown2:32 AM 0 comments



1943 (MP 5 Paperino / Donal Bebek)
Ide untuk membuat sebuah produk untuk konsumsi massa dengan biaya murah telah memacu semangat Enrico Piaggio untuk mempelajari dan menemukan solusi agar tetap dapat melanjutkan produksi pada masa perang berakhir. Di sebuah pabrik di kota Biella, terciptalah skuter motor yang prototipenya dibuat oleh Ir. Renzo Spolti bersama stafnya. Skuter ini diberi nama MP5 (Moto Piaggio 5), sedangkan para buruh menyebutnya “Donal Bebek”. Namun ternyata Enrico Piaggio kurang menyukai prototipe itu. Karena itulah ia mempercayakan Corradino D’Ascanio untuk mempertimbangkan lagi dan membuat sesuatu yang berbeda dan lebih maju baik dari segi teknis maupun desain. D’Ascanio tidak melakukan perubahan pada skuter Donal Bebek itu, tetapi ia menciptakan kendaraan yang sama sekali baru, yaitu Vespa!
Sebelum Vespa, skuter Donal Bebek itu sempat diproduksi sekitar 100 buah. Saat ini skuter itu sangat diminati dan dicari oleh para kolektor seluruh dunia..

1945 MP 6 Prototype

Pada bulan April 1946, sepeda motor ringan dan serbaguna ini diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada publik di sebuah perkumpulan pemain golf di Roma. Di perisainya terpasang logo Piaggio baru untuk pertama kalinya, menggantikan lambang pesawat yang ada di sana sebelumnya.
Majalah “Motorciclismo” dan “La Moto” memuat skuter baru ini sebagai cover majalah mereka dan langsung menimbulkan rasa penasaran, keterkejutan dan bahkan, skeptisme di masyarakat.
50 buah berasal dari pabrik di Pontedera sekaligus ditawarkan pada acara launching resminya. Pemasaran Vespa, pada bulan-bulan pertama dilakukan melalui jaringan dealer mobil Lancia. Pada tahun pertama telah memproduksi 2.484 buah. Inilah awal petualangan skuter yang paling terkenal di dunia. Harga model ini adalah £55.000, sedang versi deluxe dijual dengan harga £66.000.
 

1946 Vespa 98

Pada seri kedua, Vespa 98 diproduksi sebanyak 16.500 buah. Terlihat perbaikan yang signifikan dibanding pendahulunya, baik dari segi estetika maupun teknis-fungsionalnya. Bagian depan tak lagi memiliki bukaan pintu dan ukurannya diperkecil agar penggantian roda lebih mudah. Ini karena pada masa seusai perang, kondisi jalan sangat buruk sehingga mudah terjadi kebocoran ban. Tuas starternya memiliki bentuk yang lebih ergonomis sehingga lebih mudah dioperasikan. Selain itu terdapat perubahan ukuran dan bentuk lampu-lampunya.
Warna silver metaliknya mengingatkan kita pada pesawat Piaggio. Majalah-majalah yang terbit saat itu mengabarkan bahwa untuk dapat memiliki Vespa 98, peminat harus menunggu (inden) hingga delapan bulan. Akibatnya muncul pasar gelap sehingga Vespa dijual dua kali lipat dari harga resminya, yaitu £55.000 untuk model basic dan £61.000 untuk model mewah.

1947

Populasi “swarm silver” yang memenuhi jalan-jalan di Italia mendatangkan ide di benak Enrico Piaggio untuk memproduksi kendaraan yang lebih agresif, mampu berakselerasi dengan cepat dan menjadi kampiun diluar karakter Vespa kebanyakan. Hasilnya adalah Vespa 98 yang berhasil merebut gelar terbaik di Monte Mario hill climb di 1947 dengan ditunggangi oleh Joseph Cautriumphs. Vespa 98 Corsa (sirkuit) dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan kecepatan di berbagai kompetisi dan merepresentasikan inovasi dan teknologi yang diimplementasikan Vespa di setiap produknya. Body hand made yang dicangkok di atas frame baja dengan mount tube dab suspense di kanan, rem tromol serta lubang ventilasi udara di belakang untuk mendinginkan kerja mesin merupakan inovasi paling canggih saat itu. Belum lagi sistem transmisi 3-speed, switch di setang hingga tipe karburator Garde 17 mm plus laburan warna merah, menjadi sangat imajinatif, dari awal kelahiran sang “Lebah” hingga saat ini.
1949 Vespa 125 Circuito
Pada akhir tahun 40an, produsen sepeda motor besar beranggapan bahwa cara terbaik untuk mengiklankan kendaraan mereka adalah dengan mengikuti lomba yang diadakan di sejumlah kota. Tujuannya adalah untuk mendekatkan masyarakat umum pada sektor otomotif sehinga bisa menambah pelanggan-pelanggan baru yang potensial. Piaggio juga merancang serangkaian skuter sirkuit seperti produk tahun 1949 ini yang sejak awal dirancang untuk tujuan tersebut. Selain untuk iklan, Vespa Circuito 125 juga berguna sebagai uji coba untuk menguji produk baru yang kemudian diterapkan pada produk-produk standar.
Vespa balap, dibuat sepenuhnya manual oleh spesialis dari Divisi Eksperimen (R&D) Piaggio dan digunakan dalam berbagai perlombaan sampai pertengahan tahun 50an. Skuter ini dikendarai oleh pembalap terkenal seperti Dino Mazzoncini dan Giuseppe Cau. Khusus Giuseppe Cau, dia memenangkan perlombaan dengan menggunakan kronometer di Catania-Etna pada tahun 1950 dan keluar sebagai juara pertama di kelasnya (125cc), menempati urutan ketiga dalam klasemen keseluruhan dibelakang Guzzi dan Benelli.
 

1950 Vespa Monthlery

Untuk mempromosikan citra sporti Vespa, Piaggio memerintahkan tim ahlinya untuk lebih fokus pada pencatatan rekor dengan tujuan untuk mengabadikan tradisi keunggulan dalam penelitian yang sudah dicapai perusahaan ini sebelum perang.
Pada tanggal 7 April 1950 di sirkuit Montlhery, Perancis, dalam 10 jam pengujian dengan tiga pembalap yang bergantian, Vespa memenangkan 17 buah rekor dunia. Termasuk dalam catatan waktu (rata-rata 134 km/jam) dari 100 mil, (rata-rata 129,7 km/jam) dari 500 mil, (rata-rata 123,9 km/jam) dari 1.000 km (rata-rata 124,3 km/jam) dalam waktu 10 jam dan jarak 1.049 km.
Dengan kendaraan yang sangat mirip dengan ini ( Vespa 125 ‘circuit’ dengan bingkai paduan dari tahun 1949), pembalap Mazzoncini juga memperoleh hasil yang cemerlang pada lomba di sirkuit. Di antaranya adalah kemenangan di kelas sirkuit skuter di Genoa (Italia) yang merupakan tantangan antara Vespa dan Lambretta.
 

1953 125 U

Vespa ini hanya diproduksi 7.000 buah. Skuter Vespa U adalah salah satu yang paling dicari oleh para kolektor. Dibuat pada tahun 1953 sebagai model ekonomis.
Huruf “U” adalah singkatan dari utilitaria (serbaguna), karena model ini memang dibuat untuk menyaingi Lambretta. Harganya dipatok 110 dollar. Untuk pertama kalinya Vespa yang dibuat di pasar Italia memiliki lampu di setang dan bukan di mudguard depan.
 

1955 Vespa 150 side car

Vespa sidecar dibuat antara tahun 1948-awal 1949, ditengah-tengah keberhasilan yang diraih mesin 125 baru. Vespa model ini dibuat setelah melalui penelitian yang seksama. Skuter ini memiliki sespan tunggal yang didukung coil spring, sehingga lebih stabil dan nyaman untuk perjalanan jauh.
Pada akhir tahun 1954, Piaggio pertama kali meluncurkan Vespa 150 silinder yang juga dirancang untuk side car dengan mengedepankan garis-garis aerodinamis dan keanggunan.
Side carnya terbuat dari baja, dipasang secara manual dan dihubungkan dengan Vespa melalui sebuah tabung yang merupakan solusi unik dari Piaggio. Selain itu, gear boxnya juga diganti untuk mempermudah saat melalui jalanan yang tidak rata.
Performanya mendapat banyak pujian, bahkan di medan bersalju dan lereng curam sekalipun. Model side car memadukan kenyamanan melaui penambahan windshield dan bagasi di punggung belakang, serta keamanan dan kepraktisan yang merupakan jaminan nama ‘Vespa’.
 

1956 Vespa 150

Pada tahun 50an, departemen pertahanan Perancis memberi tugas kepada penerima lisensi Piaggio di Perancis (ACMA) untuk membuat sebuah kendaraan untuk penggunaan militer. Hasilnya adalah Vespa yang sangat khusus, yang diproduksi sekitar 600 buah dari tahun 1956-1959 di pabrik milik ACMA di Fourchambault, Perancis.
Vespa TAP digunakan pada Legiun Asing dan Korps Parasut, dapat diturunkan dengan parasut dan dilengkapi dengan senapan 75mm (tanpa recoil), 6 amunisi, 2 kaleng bahan bakar dan sebuah gerobak kecil. Diproduksi dalam dua warna kamuflase yaitu; hijau dan warna pasir.
Meskipun beratnya 115 kg, performa Vespa TAP tidak berkurang. Bahkan ia bisa mencapai kecepatan 66km/jam, dalam kisaran 200km saat digunakan dalam kondisi yang sangat luar biasa dan tidak umum.

1957 Vespa 400

Saat Vespa mencapai puncak kejayaannya, Piaggio memutuskan untuk ikut memasuki sektor kendaraan empat roda. Tujuannya, juga ingin menghasilkan kendaraan yang murah dan bisa digunakan secara luas.
Kali ini, lagi-lagi Corradino D’Ascanio yang bertindak sebagai perancang. Ia membuat Vespa 409 berukuran kecil. Mobil ini bermesin belakang 2-tak yang dibuat dalam 2 versi.
Diluncurkan pada tahun 1957, Piaggio memproduksi 30.000 unit di perusahaan pemegang lisensi di Perancis (ACMA). Pada tahun 1959 mengambil bagian dalam reli Monte Carlo. Dengan mesin 2 tak, 394cc, dua tempat duduk dan aksesori “Spartan”, Vespa 400 merupakan pelopor mobil serba guna yang akhirnya menyerbu jalan-jalan Eropa pada tahun 60an.
 

1958 Vespa 125 (VNA2)

Vespa 125 yang keluar tahun 1958 dan diproduksi dalam 2 varian warna abu-abu dan beige ini menandai hadirnya sebuah era. Inilah Vespa yang pertama memiliki chasis yang dihasilkan dari gabungan dua lembaran seng. Jenis frame ini memiliki banyak kelebihan dari segi produktifitas dan industri.
Sejak saat itu dan seterusnya, penggunaan frame ini diterapkan pada semua model.
Fitur baru Vespa 125 tahun 1958 lainnya adalah kontrol-kontrol yang tersembunyi di dalam setang yang juga terbuat dari 2 lembaran seng yang dicetak. Ini merupakan solusi paling elegan yang sampai saat ini diterapkan pada model 150cc. Namun setang ini dibuat dengan teknik pengecoran die-casting. Desain baru untuk mesin juga lebih kompak, dengan crossbeam yang tertanam di carternya. Sebuah Vespa terbaru dengan mix 5%.

1959 Vespa 150 GS VS5

Ini adalah ekspresi terbaik dari Vespa 150 Gran Sport yang legendaris, baik dari segi frame maupun mesinnya.
Vespa 150 GS VS5 diproduksi pada tahun 1955 dengan model VS1 yang memiliki kabel kontrol eksternal belum dimasukkan ke dalam setang, dengan pengecoran die-casting (sebuah solusi yang mulai diterapkan pada VS2).
Dibandingkan dengan versi sebelumnya, model ini sudah dilengkapi dengan kipas speedometer yang khas dan lampu ekor yang dikrom dan lampu rem terintegrasi.
Dalam desain baru ini, terdapat juga crestina pada mudguard depannya, Perbaikan penting juga terlihat pada sistem rem dengan drum  jenis auto ventilasi. Di mesinnya dipasang kepala dengan turbulensi tinggi.
Vespa 150 GS VS5 memegang rekor dari jumlah unit yang telah diproduksi Vespa antara tahun 1958-1961 yaitu hingga 80.000 unit.
 

1962 Vespa Dali

Inilah Vespa yang mungkin hingga kini dianggap paling indah di dunia.
Di musim panas tahun 1962 di Cadaquez,  dua orang siswa yaitu Santiago Guillen dan Antonio Veciana, diatas skuternya, bertemu dengan sang master surealisme, Salvador Dali.
Seperti yang dituliskan media masa saat itu “Dali tidak merasa gengsi atas reputasi besarnya sebagai seniman. Ia menghiasi tubuh Vespa dengan cara aneh. Ia bubuhkan tanda tangannya dan menuliskan nama istrinya yang selalu menjadi sumber inspirasinya; Gala.”
Setelah diluncurkan pada awal musim panas 1999 di Girona, Spanyol dalam acara ‘Eurovespa’, skuter model ini mendapat kehormatan karena dipamerkan dalam ‘The Art of Motorcycle’. Kemudian disumbangkan ke Museum Piaggio oleh Giovanni Alberto Agnelli.

1963 Vespa 50

Inilah Vespa yang paling digemari anak-anak muda. Mantap, mudah dikemudikan, eksklusif dan menawan dari segi estetisnya. Model ini mengambil garis bentuk model silinder besar. Sejak kemunculan pertamanya, Vespa ini dipromosikan oleh Piaggio dengan slogan dalam iklan yaitu “Muda, Modern dan … tanpa dokumen.”
Berdasarkan peraturan jalan raya Italia pada tahun 1963, memang Vespa ini boleh dikendarai oleh anak muda berusia minimal 14 tahun tanpa plat nomor dan tanpa SIM. Mesinnya benar-benar baru, dan silindernya tak lagi horizontal, melainkan 45 derajat. Rancangan skuter terakhir ini ditanda-tangani oleh Corradino D’Ascanio.
Bagaikan batu biduri bulan dalam sejarah Vespa, dari tahun 1964 sampai saat ini, Vespa 50 telah diproduksi lebih dari 3 juta unit.

1964 Prototype Vespa Militer

Seperti produsen sepeda motor lainnya, Piaggio juga melakukan studi untuk membuat kendaraan militer pada tahun 50an.
Model yang keluar pada tahun 1964 ini berasal dari Vespa 50 dengan perubahan pada framenya untuk mengurangi ukurannya. Karena itu pipa steering column dan rodanya dapat dengan cepat dilepas dan disetel pada kantong bagian kiri. Vespa jenis ini tetap pada bentuk prototipe setelah melalui beberapa negosiasi antara Piaggio dan Departemen Pertahanan.

1966 Vespa 90 Super Sprint

Sudah tidak diragukan lagi, Super Sprint 90 memiliki desain yang paling orisinil dengan garis bentuk yang mantap. Model ini diproduksi oleh Piaggio sejak 1966 karena memiliki kecepatn, spring/ release yang sangat kuat dan kemudi yang mengagumkan.
Dilengkapi windshield dengan ukuran yang diperkecil dan kotak bagasi di antara jok dan setang. Roda cadangan, seperti pada Vespa GS 1955, tersimpan di tengah pijakan kaki.
Bersamaan dengan keberhasilan Vespa 90 SS, Piaggio juga membuat versi 50cc yang dijual di pasar luar negeri, khususnya di Swiss dan Jerman.
Model 90 SS, seperti Vespa 50, termasuk model yang paling dicari kolektor karena nilainya bagai permata yang cocok untuk dikoleksi.

1967 Vespa 125 Primavera
Berasal dari model 125 VMA1, sejak pertama kali dirilis Vespa 125 ‘Primavera’ langsung meraih kesuksesan. Karakteristiknya yang mudah dikemudikan, cepat, gesit dan kuat, tak heran nama Vespa Primavera begitu terkenal di tahun 60an.
“Dengan Vespa, kita bisa” begitulah kampanye untuk merebut hati anak muda yang berusia di atas 16 tahun pada masa itu. Mereka menyukai olahraga dan alam, serta tak ingin lalu lintas menjadi penghambat mereka untuk menepati janji dengan teman-temannya.
Dengan fitur utama frame yang lebih panjang, maka pembonceng pun bisa lebih nyaman duduk di atas kendaraan ini.

1968 Vespa 180 Rally

Setelah sukses dengan seri Vespa Super Sport 180, Piaggio memasarkan sebuah skuter 180cc dengan mesin dan frame yang benar-benar baru, yang sesungguhnya berasal dari model Sprint ’66, tapi dengan perubahan estetik pada setang dan joknya.
Sampai saat ini, Vespa 180 Rally masih tetap merupakan model yang paling berhasil dari segi estetika dan fungsionalitasnya. Selama kurun waktu 1968-1973, model ini diproduksi sebanyak 26.000 unit.

1978 Vespa P125X

Vespa P125X diperkenalkan pada sebuah pameran di kota Milan pada tahun 1977 sebagai Vespa ‘Nuova Linea’. Seperti PE 200 silinder, Vespa ini adalah hasil dari redefinisi gaya yang sangat tepat, inovatif sekaligus selangkah lebih maju dibanding model-model sebelumnya karena direncanakan untuk tahun 80an.
Vespa P125X menjadi sarana transportasi yang paling disuka oleh generasi muda. Model ini mampu bersaing dengan sepeda motor 125 silinder yang mengalami masa kebangkitan yang luar biasa.
Garis bentuk kuadrat dan ukuran yang lebih besar memberikan kekuatan dan ketenangan dalam berkendara. Dari sisi ergonomis juga jauh lebih baik. Kompartemen chasisnya lebih luas dan lebih ramah. Jok juga lebih nyaman karena menggunakan busa poliuretan. Speedometer terletak pada setang dan sepenuhnya telah didesain ulang.
Yang juga sangat inovatif dan efisien, adalah suspensi depan yang memiliki peredam kejut teleskopik, yang berguna untuk mengatasi masalah tenggelamnya rem.

1985 Vespa 125 T5 Pole Position

Sebuah nama baru dan gaya yang juga baru dimiliki oleh Vespa 125 Pole Position, yang keluar pada tahun 1985. Garis bentuknya lebih berani. Spoiler, kaca depan dan tachometer digitalnya meningkatkat karakter sporti.Untuk model ini, Piaggio menghadapi tantangan sulit karena harus bersaing ketat dengan produk asal Jepang. T5 ini dilengkapi dengan mesin baru yang memberikan 5 pouring sehingga kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan model-model Vespa lain yang bersilinder sama.
Model ini identik dengan kecepatan dan nama besar pembalap Formula 1, dan Nelson Piquet adalah saksi istimewanya.

1996 Vespa ET2/ET4

Menghadapi milenium yang ketiga, Vespa tak kehilangan karakternya. Garis bentuknya yang elegan, manis, mudah dikenali dan memberi rasa aman, selalu berbeda dari motor-motor biasa.
Pada  saat yang sama, Vespa juga inovatif dalam teknologi. Senantiasa memberi kenyamanan dan menegaskan kualitas tertinggi yang dimilikinya, yakni; kemampuan lebih dibanding motor-motor biasa untuk memenuhi tren dan tuntutan masa kini. Rahasia inilah yang menjadikannya kendaraan yang terkenal, disukai dan tersebar luas dari masa ke masa. Sungguh, bagaikan sebuah ‘mesin waktu’ beroda dua.
Generasi baru Vespa tersedia dalam 3 versi.
Vespa ET4 dilengkapi dengan mesin 4 tak-125cc yang ramah lingkungan.
Vespa ET2 dengan mesin 2 tak yang modern, handal dan dilengkapi karburator.
Vespa ET2 injeksi, didukung mesin FAST (Fully Atomized Stratified Turbulance), yaitu motor pertama yang memiliki mesin 2 tak dengan sistem injeksi langsung, memungkinkan Anda untuk mengurangi konsumsi BBM hingga -30% dan emisi hingga -70%.