Honda, adalah produsen Sepedamotor pertama di Indonesia,
didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor. Sejak
awal Honda sudah berdiri dengan kuat mendominasi pasar sepedamotor di
Indonesia.
Honda S90 (1964-1969)
Honda mengeluarkan S90 “Super
90″ dengan 4 warna : putih, hitam, biru candy, dan merah (awalnya merah
scarlet kemudian menjadi merah candy). Sebelum 1968 mempunyai fender/
spakbor bercat silver tapi setelah 1968 menjadi krom. Sebelum 1968
berwarna non-metalic tapi setelah Maret 1968 berwarna candy. Mesinnya
single silinder 89cc dengan kopling manual 4 kecepatan. Ada yang
mengatakan bahwa tipe ini pertama kali masuk Indonesia diimpor dari
Jepang dalam bentuk semi knock-down pada tahun 1970. Dilanjutkan dengan
hadirnya 90Z yang masih memiliki bentuk dan mesin yang sama dengan S90.
Honda 90Z (1969-1970)

Pada tahun 1969, Honda tetap melanjutkan perjalanan Honda S90, tapi
hadir dengan nama yang sedikit berubah, yaitu Honda 90Z dengan nama
lengkap sebagai Honda Astra 90Z.
Penampilan Honda 90Z mengalami perubahan dibanding model sebelumnya,
bentuk tangki yang lebih dinamis dengan lapisan logam krom. Mesin tidak
mengalami perubahan berarti dan tetap mengusung mesin 90cc, satu
silinder.
Honda Benly S110 (1973-1977)
PT. Federal Motor mendatangkan langsung secara Built Up dari Jepang dan
diperkenalkan ke pasar Indonesia pada tahun 1973. Melanjutkan kejayaan
produk Honda sebelumnya, kehadiran Honda Benly sebenarnya lumayan
menarik minat para pengguna sepedamotor di Indonesia, apalagi dengan
kapasitas mesin 110 cc, lebih besar dari produk sebelumnya yang
mengusung kapasitas mesin 100cc. Kapasitas mesin yang lebih besar
membuat gerah para pesaingnya yang masih berkutat di mesin 2-tak. Honda
Benly S110, berbasis mesin sama dengan Honda 90Z, dengan tetap membawa
keunggulan penggunaan bensin yang tetap irit. Honda Benly S110, nyaman
dikendarai untuk jarak yang jauh, selain irit bahan bakar juga mesin
yang tahan untuk dipacu menempuh jarak yang jauh.
Honda CB100 (1970-1982)
Honda
CB keluar dengan kode produksi CB100-K0, diluncurkan pada tahun
1970. Hadir dengan model yang lebih menarik dari produk sebelumnya (S90
dan 90Z), bentuk tangki bulat dan tenaga mesin yang lebih nendang.
Sangat menarik minat para pengguna sepedamotor di Indonesia era 1970-an.
Saat ini, walaupun CB100 tergolong motor lawas, tapi ternyata
penggemarnya tetap banyak dan termasuk salah satu sepedamotor klasik
yang sangat diminati para pengguna sepedamotor klasik di Indonesia.
Honda CB100 memiliki banyak varian, dengan kode produksi K0, K1, K2, K3,
K4, K5 hingga varian N. Produksinya dihentikan pada tahun 1982.
Honda CB125 (1971-1984)
Setelah meluncurkan Honda CB100, tahun 1971 Federal Motor mengeluarkan
Honda CB125 dengan penampilan yang sama dengan CB100, tapi kapasitas
mesin lebih besar. Tidak mengherankan pada era 70-an Honda CB125 menjadi
favorit pengguna sepedamotor di Indonesia, karena tenaga mesin
terbilang tangguh, termasuk melahap tanjakan dengan mudahnya, tapi soal
keiritan bensin tetap diutamakan.
Honda CB175 (1970)
Pada
era 70-an, tepatnya dimulai dari tahun 1969, Honda juga mengeluarkan
mesin berkapasitas besar, yaitu Honda CB175, tapi kalau tidak salah
masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970. Mesin yang lumayan besar ternyata
kurang diminati pengguna sepedamotor pada masa itu, karena pengguna
sepedamotor lebih memilih sepedamotor dengan kapasitas kecil, antara 100
dan 125cc. Kecuali bagi pengguna sepedamotor yang menyukai perjalanan
jauh.
Honda CB200 (1972-1974)
Pada tahun 1972, Federal Motor juga pernah mendatangkan CB series
bermesin lebih besar lagi, yaitu Honda CB200. Untuk model yang satu ini
memiliki model yang lebih kekar dengan tangki yang besar, kapasitas
bensin yang bisa menampung 11 liter, sehingga mampu menjelajah
perjalanan yang jauh. Tenaga yang besar mampu mengangkat beban berat
mulai menarik perhatian para pengguna sepedamotor di Indonesia. Harga
jual yang termasuk mahal pada masa itu, sehingga penjualan sepedamotor
ini pun tidak bisa menyamai penjualan sepupunya CB100 dan CB125.
Berpuluh tahun telah berlalu, justru saat ini Honda CB200 sangat dicari
untuk menjadi barang koleksi "bikers" di Indonesia. Merupakan kebanggaan
istimewa apabila bisa memiliki sepedamotor ini di masa sekarang ini.
Honda GL100 (1979-1990)
Setelah sukses dengan beberapa produk Honda sebelumnya, pada tahun 1979
Honda memperkenalkan pendamping CB100, yaitu Honda GL100. Mesin yang
digunakan mirip dengan mesin CB100, tapi begitu mesin dinyalakan terasa
perbedaan, suara mesin lebih halus dan tenaga juga lebih besar. Honda
GL100 dan Honda CB100 bagaikan dua saudara yang hidup berdampingan.
Tetap mengusung mesin 4-tak. Kemunculan Honda GL100, otomatis meramaikan
persaingan dengan para kompetitor 2-taknya, seperti Suzuki GP100,
Binter GTO dan Yamaha RX100.
Honda GL keluaran tahun 1979-1981, tetap bertahan dengan bentuk awal.
Kemudian sejak tahun 1982, mulai mengalami perkembangan setiap tahunnya.
Honda GL125 (1979-1985)
%2B-%2B2.JPG)
Seiring dengan kemunculan Honda GL100, juga diluncurkan Honda GL125
dengan tenaga yang lebih besar, kapasitas mesin yang bertambah menjadi
125cc, untuk memenuhi permintaan konsumen yang mengharapkan tenaga motor
yang lebih besar. Walaupun GL125 termasuk "laris", tapi tidak bisa
menyamai pencapaian penjualan GL100. Honda GL125 hadir dalam beberapa
varian dan mampu bertahan lama. Varian terakhirnya adalah GL125K, yang
sudah mengalami perkembangan khususnya pada mesin.
Sebenarnya perjalanan GL series tidak benar-benar dihentikan, tapi tetap
dilanjutkan dengan nama yang berbeda, seperti GL Max (125cc), GL Pro
(145cc), GL Pro Neo Tech (160cc), Honda Tiger (GL200) dan Honda Verza
(GL150).
Honda CG110 (1973-1982)
Honda CG110 oleh PT. Federal Motor di Indonesia pertama sekali
dihadirkan dalam keadaan built-up dengan kode K-1. Honda CG memiliki
postur rada mirip dengan Honda CB. Teknologi mesin Honda CG merupakan
gebrakan Honda pertama dalam mendesain mesin 4-tak, dengan menerapkan
teknologi OHV (Over Head Valve), merupakan teknologi yang sangat unik
dan menarik, yang saat itu belum dikenal oleh produk lain di luar Honda.
Teknologi OHV (Over Head Valve), adalah dimana posisi camshaft terletak
di bawah, pada area blok silinder, sedangkan untuk menggerakkan buka
tutup klep diatur oleh rocker arm yang menggunakan mekanisme dari push
road atau batang stik. Teknologi ini sama dengan teknologi yang
diterapkan pada sepeda motor Harley Davidson pada masa itu.
Honda CG125 (1975-1982)
Dua tahun setelah kemunculan Honda CG110, Federal Motor juga
menghadirkan CG125 tepatnya pada tahun 1975, juga dalam keadaan
built-up. Honda CG125 walaupun tidak selaris Honda CB100 dalam segi
penjualan, tapi lumayan banyak juga yang ber "seliweran" di jalan-jalan
Indonesia. Soal tenaga dan keawetan mesin tidak perlu ditanya lagi
karena Honda CG125 memang terkenal tangguh dan awet soal urusan mesin.
Tarikan yang halus tapi bertenaga, membuat pengendara sangat nyaman
ketika mengendarainya.
0 comments
Post a Comment