Friday, October 30, 2015

PERADABAN HONDA CB
Unknown8:08 PM 0 comments

Honda, adalah produsen Sepedamotor pertama di Indonesia, didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor. Sejak awal Honda sudah berdiri dengan kuat mendominasi pasar sepedamotor di Indonesia.






Honda S90 (1964-1969)

Honda mengeluarkan S90 “Super 90″ dengan 4 warna : putih, hitam, biru candy, dan merah (awalnya merah scarlet kemudian menjadi merah candy). Sebelum 1968 mempunyai fender/ spakbor bercat silver tapi setelah 1968 menjadi krom. Sebelum 1968 berwarna non-metalic tapi setelah Maret 1968 berwarna candy. Mesinnya single silinder 89cc dengan kopling manual 4 kecepatan. Ada yang mengatakan bahwa tipe ini pertama kali masuk Indonesia diimpor dari Jepang dalam bentuk semi knock-down pada tahun 1970. Dilanjutkan dengan hadirnya 90Z yang masih memiliki bentuk dan mesin yang sama dengan S90.

Honda 90Z (1969-1970)
 
Pada tahun 1969, Honda tetap melanjutkan perjalanan Honda S90, tapi hadir dengan nama yang sedikit berubah, yaitu Honda 90Z dengan nama lengkap sebagai Honda Astra 90Z.
Penampilan Honda 90Z mengalami perubahan dibanding model sebelumnya, bentuk tangki yang lebih dinamis dengan lapisan logam krom. Mesin tidak mengalami perubahan berarti dan tetap mengusung mesin 90cc, satu silinder.





Honda Benly S110 (1973-1977)


PT. Federal Motor mendatangkan langsung secara Built Up dari Jepang dan diperkenalkan ke pasar Indonesia pada tahun 1973. Melanjutkan kejayaan produk Honda sebelumnya, kehadiran Honda Benly sebenarnya lumayan menarik minat para pengguna sepedamotor di Indonesia, apalagi dengan kapasitas mesin 110 cc, lebih besar dari produk sebelumnya yang mengusung kapasitas mesin 100cc. Kapasitas mesin yang lebih besar membuat gerah para pesaingnya yang masih berkutat di mesin 2-tak. Honda Benly S110, berbasis mesin sama dengan Honda 90Z, dengan tetap membawa keunggulan penggunaan bensin yang tetap irit. Honda Benly S110, nyaman dikendarai untuk jarak yang jauh, selain irit bahan bakar juga mesin yang tahan untuk dipacu menempuh jarak yang jauh.


Honda CB100 (1970-1982)

Honda CB keluar dengan kode produksi CB100-K0, diluncurkan pada tahun 1970. Hadir dengan model yang lebih menarik dari produk sebelumnya (S90 dan 90Z), bentuk tangki bulat dan tenaga mesin yang lebih nendang. Sangat menarik minat para pengguna sepedamotor di Indonesia era 1970-an.
Saat ini, walaupun  CB100 tergolong motor lawas, tapi ternyata penggemarnya tetap banyak dan termasuk salah satu sepedamotor klasik yang sangat diminati para pengguna sepedamotor klasik di Indonesia.

Honda CB100 memiliki banyak varian, dengan kode produksi K0, K1, K2, K3, K4, K5 hingga varian N. Produksinya dihentikan pada tahun 1982.


Honda CB125 (1971-1984)
Setelah meluncurkan Honda CB100, tahun 1971 Federal Motor mengeluarkan Honda CB125 dengan penampilan yang sama dengan CB100, tapi kapasitas mesin lebih besar. Tidak mengherankan pada era 70-an Honda CB125 menjadi favorit pengguna sepedamotor di Indonesia, karena tenaga mesin terbilang tangguh, termasuk melahap tanjakan dengan mudahnya, tapi soal keiritan bensin tetap diutamakan.




Honda CB175 (1970)

Pada era 70-an, tepatnya dimulai dari tahun 1969, Honda juga mengeluarkan mesin berkapasitas besar, yaitu Honda CB175, tapi kalau tidak salah masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970. Mesin yang lumayan besar ternyata kurang diminati pengguna sepedamotor pada masa itu, karena pengguna sepedamotor lebih memilih sepedamotor dengan kapasitas kecil, antara 100 dan 125cc. Kecuali bagi pengguna sepedamotor yang menyukai perjalanan jauh.



Honda CB200 (1972-1974)
Pada tahun 1972, Federal Motor juga pernah mendatangkan CB series bermesin lebih besar lagi, yaitu Honda CB200. Untuk model yang satu ini memiliki model yang lebih kekar dengan tangki yang besar, kapasitas bensin yang bisa menampung 11 liter, sehingga mampu menjelajah perjalanan yang jauh. Tenaga yang besar mampu mengangkat beban berat mulai menarik perhatian para pengguna sepedamotor di Indonesia. Harga jual yang termasuk mahal pada masa itu, sehingga penjualan sepedamotor ini pun tidak bisa menyamai penjualan sepupunya CB100 dan CB125. Berpuluh tahun telah berlalu, justru saat ini Honda CB200 sangat dicari untuk menjadi barang koleksi "bikers" di Indonesia. Merupakan kebanggaan istimewa apabila bisa memiliki sepedamotor ini di masa sekarang ini.


Honda GL100 (1979-1990)
Setelah sukses dengan beberapa produk Honda sebelumnya, pada tahun 1979 Honda memperkenalkan pendamping CB100, yaitu Honda GL100. Mesin yang digunakan mirip dengan mesin CB100, tapi begitu mesin dinyalakan terasa perbedaan, suara mesin lebih halus dan tenaga juga lebih besar. Honda GL100 dan Honda CB100 bagaikan dua saudara yang hidup berdampingan.
Tetap mengusung mesin 4-tak. Kemunculan Honda GL100, otomatis meramaikan persaingan dengan para kompetitor 2-taknya, seperti Suzuki GP100, Binter GTO dan Yamaha RX100.
Honda GL keluaran tahun 1979-1981, tetap bertahan dengan bentuk awal. Kemudian sejak tahun 1982, mulai mengalami perkembangan setiap tahunnya.


Honda GL125 (1979-1985)
Seiring dengan kemunculan Honda GL100, juga diluncurkan Honda GL125 dengan tenaga yang lebih besar, kapasitas mesin yang bertambah menjadi 125cc, untuk memenuhi permintaan konsumen yang mengharapkan tenaga motor yang lebih besar. Walaupun GL125 termasuk "laris", tapi tidak bisa menyamai pencapaian penjualan GL100. Honda GL125 hadir dalam beberapa varian dan mampu bertahan lama. Varian terakhirnya adalah GL125K, yang sudah mengalami perkembangan khususnya pada mesin.
Sebenarnya perjalanan GL series tidak benar-benar dihentikan, tapi tetap dilanjutkan dengan nama yang berbeda, seperti GL Max (125cc), GL Pro (145cc), GL Pro Neo Tech (160cc), Honda Tiger (GL200) dan Honda Verza (GL150).



Honda CG110 (1973-1982)
Honda CG110 oleh PT. Federal Motor di Indonesia pertama sekali dihadirkan dalam keadaan built-up dengan kode K-1. Honda CG memiliki postur rada mirip dengan Honda CB. Teknologi mesin Honda CG merupakan gebrakan Honda pertama dalam mendesain mesin 4-tak, dengan menerapkan teknologi OHV (Over Head Valve), merupakan teknologi yang sangat unik dan menarik, yang saat itu belum dikenal oleh produk lain di luar Honda. Teknologi OHV (Over Head Valve), adalah dimana posisi camshaft terletak di bawah, pada area blok silinder, sedangkan untuk menggerakkan buka tutup klep diatur oleh rocker arm yang menggunakan mekanisme dari push road atau batang stik. Teknologi ini sama dengan teknologi yang diterapkan pada sepeda motor Harley Davidson pada masa itu.


Honda CG125 (1975-1982)
 

Dua tahun setelah kemunculan Honda CG110, Federal Motor juga menghadirkan CG125 tepatnya pada tahun 1975, juga dalam keadaan built-up. Honda CG125 walaupun tidak selaris Honda CB100 dalam segi penjualan, tapi lumayan banyak juga yang ber "seliweran" di jalan-jalan Indonesia. Soal tenaga dan keawetan mesin tidak perlu ditanya lagi karena Honda CG125 memang terkenal tangguh dan awet soal urusan mesin. Tarikan yang halus tapi bertenaga, membuat pengendara sangat nyaman ketika mengendarainya.
In Category :
About The Author Ali Bajwa Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore. Magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Facebook and Twitter

0 comments

Post a Comment